Wednesday, December 14, 2011

Teologi 1 = Sesuatu Banget

Hi guys!! Akhirnya bisa nulis lagiii~
Bukan karena hectic UAS kali inii, tp hectic latihan bwt Natal Pemuda en Remaja, hwhwhw...

Pas FRRS (batal tambah untuk ngambil mata kuliah semester kemarin), gw sii ga milih-milih dosen, yang penting jadwalnya ga bentrok aja, en gw dapet dosen Teologi I yang bisa dibilang ngasih bahan en tugas-tugas yang sangat berat en menyita banyak waktu gw :(

1. Daily Devotional Reflection
Artinya setiap hari kita diharuskan renungan harian, tulis ringkasannya, dan tulis refleksi...
Awalnya sii gw mengernyitkan dahi, astagaaa... Tiap hari aja gw pulang kampus udah sore hari, musti mandi, makan, plus latihan major piano, en bikin tugas en latihan yang lain, masih harus bikin ringkasan renungan juga malemnya?
Dan waktu coba bikin tugasnya, itu memakan waktu 30-45 menit bikinnya setiap hari....
Whew...that's something :s

2. Ringkas Buku
Yes, ringkas buku!
And not an ordinary book yang easy-reading, kek "I Kissed Dating Goodbye" ato "Lady in Waiting", tapi buku doktrin tentang Allah: "Knowing God" karangan J.I. Packer X____X
Bukunya tebel: 370 halaman, gede, en berat juga isinya, perlu konsentrasi penuh bacanya, soalnya klo pikiran melayang kmana-mana pas baca, otomatis ga ngerti, en ga bisa ngeringkas :s

3. Bahan UTS yang BUANYAK
Gw awalnya (pas UTS) agak ngiri sii ngeliat sebagian besar temen-temen gw kok bahannya dikit banget yaaa buat UTS, cuman dikasih 2 pertanyaan dan kemarin udah dicontohin pula jawabannya..
Ga heran mereka kok santai banget pelajarinnya, en ga musti berkutat dengan catetan...
Lah gue? Dikasih 11 soal, en dari situ cuman keluar 5...
Mending gitu yaa pertanyaannya: Sebutkan incomunicable attributes Allah!
Yah jawabannya gampang kan, cuman 4 biji...
Lah iniiii~ pertanyaannya: 
Sebutkan wahyu umum dan wahyu khusus serta keterbatasan dan dampaknya!
Sebutkan definisi penyelidikan alkitab, beserta dengan prinsip-prinsip serta metode-metode yang harus diperhatikan!
Dalam hati gue cuman: eeeeerrrrrrrr -_______-"


Gw awalnya agak males sii ngerjainnya... Ya amppuunnnn, gw major semester ini udah ganti dosen major yang lebih pinter sehingga waktu latihan gw harus diperbanyak, tapiiiii...ini malah dapet banyak tugas yang ngurangin waktu latihan en bikin tugas yang lain... Otomatis waktu gw untuk tidur juga berkurang :(

Tapi setelah UTS, gw ngeliat temen-temen gw dengan dosen yang ngasih 2 pertanyaan itu, ternyat mereka banyaakkkk sekali yang dapet nilai jeblok: bervariasi antara 20 sampe 60... (wlopun ada juga yang dpt 80 dan 90, tp dikit banget)....
Dari situ gw mulai merasa bersyukur banget dapet dosen teologi yang bijak sekali ngasih nilai...
Okelah, susah belajarnya, tetapi sangat worth it dengan nilai yang diberikan...

Gw jadi inget pendeta gw waktu berkotbah, dy ngasih perumpamaan:
Air putih mana yang terasa nikmat? Untuk kita yang lagi ga haus, atau untuk pelari maraton yang abis menyelesaikan pertandingannya?
Jawabannya obvious banget kaann?
Sesuatu yang kelihatannya biasa aja itu bakal terasa nikmat en sangat dihargai kalo kita meraihnya dengan perjuangan...
Gw bangga banget waktu gw dapet nilai UTS gw ternyata di atas 90...
Rasanya pengen lompat-lompat ngitarin UPH en teriak-teriak kesenengan...
Hard work pays off! Gw udah tidur sekitar 4 jam aja buat belajar UTS Teologi itu, en dapet hasil yang memuaskan banget!

Sejak saat itu mata gw terbuka ketika mengikuti pengajarannya, mencoba untuk bersyukur untuk dosen Teologia yang Tuhan kasih buat gw yang memang sengaja BERAT en butuh perjuangan ekstra ngadepinnya...
Setelah UTS, dia mulai ngajar tentang atribut-atribut Allah: Omnipresence (Maha Hadir), Omnipotence (Maha Kuasa), Kasih, Kecemburuan Allah, Allah yang Marah, dan lain-lain...
Yang bikin gw mengagumi dosen ini adalah betapa dia ga cuman pinter, tapi kelihatan kalo dia punya hubungan dengan Allah yang sangat, sangat baik...
Kelihatan loh:
Dosen ato pendeta mana yang punya hubungan dengan Sang Pencipta-nya dengan sangat baik,
mana yang menganggap Tuhan sebagai subjek, bukan OBJEK penelitiannya...
Hal itu keliatan dari caranya berkotbah/memberi pengajaran:
apakah dia berdebar-debar (passionate) ketika menceritakan tentang Allah-nya yang hidup;
apakah dia mengajar dengan sikap rendah hati, atau malah memperlihatkan kehebatannya mengenal banyak doktrin;
apakah dia benar-benar menghidupinya dalam pengalaman hidupnya sehari-hari: mengambil banyak contoh dari kisah-kisah hidupnya, sharing dengan teman-temannya, atau bahkan kotbah/statement dari orang lain, ga cuman dipandang sebagi pengetahuan belaka;
apakah pengajarannya berpusat pada kemuliaan Allah, atau memuliakan diri sendiri? :)

Gw secara pribadi kagum sekali dengan beliau... Sering banget dalam kelasnya gw sampe berkaca-kaca karena banyak kisah-kisahnya yang menyentuh hati dan menyadarkan gw kalau "Allah itu baik!"
Gw coba sharing-kan beberapa kisah dari dia yang gw inget terus sampe sekarang:
1. Waktu itu kita sedang belajar tentang God's Providence (Providensia Allah). Ada 3 cara Allah menjaga dan memelihara ciptaan-Nya, salah satunya adalah concurrence (God is in control of EVERYTHING). Ini berarti Tuhan berkuasa atas affairs of Nation, kejadian-kejadian yang terlihat "random" ato "kebetulan", inanimate creations (awan, hujan, petir, dll...), hingga setiap jengkal kehidupan kita!
Amsal 20:24 mengatakan kalau "Langkah orang ditentukan oleh Tuhan...."
Dia cerita bagaimana banyak orang ketika butuh sejumlah uang, terus tiba-tiba adaaa aja orang yang dikenal (maupun tidak dikenal) yang memberikan sejumlah uang yang persis dibutuhkan!
Gw inget pendeta gw pernah butuh duit buat operasi penyakitnya, dia ga tau mo dapet uang dari mana lagi, kemudian pas dia lagi makan di sebuah restoran, dia ketemu salah satu jemaatnya, mereka ngobrol-ngobrol, trus pisah...
Keesokan harinya, orang itu sms dan bilang kalo dia baru aja dapet berkat trus mau ngebagiinnya ke pendeta itu... Luar biasa! Pendeta gw itu akhirnya dapet cukup uang buat melaksanakan operasinya...
Trus dosen gw cerita, kalo emang temen kampusnya dia pernah lagi jalan-jalan, trus tiba-tiba muncul keinginan dalam hatinya buat ngasih duit berjumlah sekian-sekian ke kotak pos nomor sekian-sekian (secara detailnya!)... Gw denger itu langsung merinding...
Bener banget ternyata kalau Tuhan itu bekerja untuk mencukupkan kebutuhan setiap orang-orang yang dikasihi-Nya. Dan Dia juga bisa melakukannya lewat orang-orang secara random yang bisa mendengar suara-Nya dan melakukannya :)

"Mata-Mu melihat selagi aku bakal anak, dan dalam kitab-Mu 
semuanya tertulis hari-hari yang akan dibentuk, sebelum ada satupun dari padanya. 
Dan bagiku, betapa sulitnya pikiran-Mu, ya Allah! Betapa besar jumlahnya!"
Mazmur 139:16-17



2. Kemudian kita ngebahas tentang Penderitaan dan segala pertanyaan-pertanyaan yang sering dikatakan orang: "Kalau Tuhan Maha Baik, kenapa Dia tega melihat gw menderita?"
"Kalau Dia Maha Kuasa, kenapa Dia ga sanggup mengobati penyakit gw?"
15 tahun lalu, ada jemaat di gerejanya yang kehilangan putri sulungnya karena penyakit demam berdarah... Waktu itu dia sangat terpukuull sekali, karena penyakit itu seharusnya bisa dicegah apabila dia lebih peka lagi... Dan tentunya, kehilangan anak perempuan tersayangnya adalah sesuatu yang sulit untuk dihadapi di kemudian hari...
Tahun lalu, ada seorang anggota jemaat di gereja yang sama yang ternyata anaknya juga meninggal karena demam berdarah...
Siapa yang bisa menjadi penghibur yang paling efektif?
Tentu saja Bapak yang mengalami penderitaan yang sama dengannya 15 tahun yang lalu!
Salah satu tujuan penderitaan yang dosen gw tekankan adalah: "Untuk menghibur orang lain yang menderita..."
Mungkin kita sekarang mengalami penderitaan yang ga kita ngerti, yang menyakitkan, yang keliatannya ga ada baik-baiknya sama sekali...
Tetapi siapa tahu, dalam 10 tahun, 20 tahun, atau 30 tahun lagi, pengalaman kita itu bisa menjadi aset yang berharga untuk menghibur teman kita yang sedang bergumul dengan penderitaan yang sama? :)

"Terpujilah Allah, Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, Bapa yang penuh belas kasihan dan Allah sumber segala penghiburan, yang menghibur kami dalam segala penderitaan kami, sehingga kami sanggup menghibur mereka, yang berada dalam bermacam-macam penderitaan dengan penghiburan yang kami terima sendiri dari Allah."
(2 Korintus 1: 3-4)



And as for tugas Daily Devotional Reflection itu?
Gw sangat berterima kasih dia ngasih tugas itu ke gw, karena sebelumnya gw sii saat teduh yaaa asal lewat gitu aja, saat teduh buat menuhin kuota en kewajiban, hwhwhw...
Tetapi karena gw diharuskan untuk menulis ringkasan, dan dipaksa untuk merefleksikannya dengan kehidupan gw, renungan yang gw baca itu jadi NYANTOL di kepala, terus menerus gw inget buat jangka waktu yang panjang, bahkan sampai sekarang gw nulis renungan ini, masih banyak renungan dari 5 bulan lalu yang gw inget dan gw sempurnakan terus sampai sekarang.
Bahkan setelah selesai tugas itu, gw terus melakukannya setiap hari: menulis ringkasan saat teduh setiap hari dan merefleksikannya... Cara yang efektif buat benar-benar "merenungkannya siang dan malam" (Mazmur 1:2).

Semester ini gw belajar untuk bersyukur...
Ga cuman bersyukur di atas hal-hal yang obvious: kebutuhan tercukupi, punya banyak sahabat, punya keluarga yang harmonis, diberi kesempatan melayani,
tetapi bahkan untuk hal-hal yang mungkin kelihatannya merepotkan, seperti:
tugas-tugas yang memberatkan :)

"Selagi dicobai dengan berat dalam pelbagai penderitaan, sukacita mereka meluap..."
(2 Korintus 8: 2)

No comments:

Post a Comment