Monday, January 10, 2011

Due Date

Senangnya bisa sempet nulis lagi sebelum mulai sibuk berkecimpung dengan dan latihan pianobelajar teori musik, hahaha...
Liburan Natal ini gw ga kmana-mana, jadi kerjaannya pas Natal dan Tahun baru ya nonton di bioskop :p

Gw pengen ngebahas satu film yang agak sedikit "freak" dan tidak senonoh ini, karena memang
dari smua film yang gw nonton, mungkin film ini yang tidak sarat dengan "nasihat-nasihat" kehidupan...
*SPOILER ALERT: jangan baca renungan ini dulu kalau berniat menontonny, soalnya gw bakal menyingkap sebagian besar ceritanya, soo close this if you don't want to ruin the surprise! :)*

Ceritanya Peter Highman (Robert Downey) terpaksa harus ikut naik mobil bersama dengan actor-wannabe Ethan Tremblay (Zach Gailifianakis) untuk menemui istrinya yang hampir melahirkan di kota seberang karena dia dilarang naik pesawat dan KTP, SIM, serta seluruh uangnya tertinggal di pesawat...

Sepanjang perjalanan Peter mengetahui bahwa Ethan mungkin patut dikasihani karena ayahnya baru saja meninggal dan dia tidak punya keluarga lain yang bisa menjaganya, tetapi dia bukanlah tipe orang yang Peter bisa jadikan seorang teman...
Karena berbeda dengan Peter, seseorang yang "high-class", selalu memiliki rencana yang solid untuk segala sesuatu, rapih, dan berpendidikan tinggi, Ethan adalah seseorang yang... well, bisa dibilang "kurang waras" :p

Kemudian pada saat mereka hampir menuju kota tujuan mereka, Ethan mengaku bahwa selama ini ia menyimpan dompetnya Peter, karena ia sedang dalam kondisi depresi setelah ayahnya meninggal, dan ia tidak mau bepergian jauh sendirian, sehingga ia menyimpan dompet Peter agar memiliki teman perjalanan...
Crazy, eh?

Tapi emang bener dhe, kalau orang-orang lagi dalam posisi emosi "terendah" dalam hidupnya, terkadang mereka suka mengambil keputusan-keputusan tanpa berpikir panjang, bertindak konyol, bahkan mungkin berpikiran untuk mengakhiri hidupnya...
Heck yeah, we've all been there, including me!

Melihat kenyataan di atas, apa yang sebaiknya dilakukan kita sebagai umat Kristen, yang seharusnya menjadi perpanjangan tangan Tuhan??

Coba dhe baca Matius 14:13-16,
di situ tertulis bahwa Tuhan Yesus sedang capek krn sehabis berkotbah di bukit dan Ia hendak mengasingkan diri ke tempat yang sunyi, tapi ada banyak orang mengikut dia...
"Melihat orang banyak yang besar jumlahnya, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka dan Ia menyembuhkan mereka yang sakit (Matius 14:14)."
Rencana berubah total, Dia melayani mereka. Murid-murid-Nya pun diajak bersikap demikian. Ketika mereka mengusulkan agar orang-orang itu dipulangkan saja, Yesus menolak. KataNya, "Kamu harus memberi mereka makan"
Yesus rela diganggu. Apakah kita juga bersikap begitu?
Mudahkah hati Anda tergerak oleh rasa belas kasihan, ketika melihat orang yang sangat membutuhkan kehadiran dan perhatian Anda? Ataukah dengan alasan sibuk, Anda jalan terus dengan rencana semula-tanpa rasa bersalah?

Gw merasa semester kemarin berjalan dengan sukses, dengan hasil IP yang cukup tinggi...
Namun hal itu gw capai dengan membatasi diri membuka MSN, YM, Fesbuk, twitter, yang bisa mengkoneksi gw dengan banyak teman-teman yang (mungkin) butuh bantuan...
Gw kenal banyak orang di SMA yang memiliki problem2 dan sering curhat sama gw,
tapi semenjak masuk kuliah, gw jadi jarang denger kabar dari mereka,
dan ketika liburan tiba dan mulai bergaul di dunia maya lagi,
semuanya berbeda...

Trust is like a paper, once crumbled, it can't be perfect again...

Bukannya gw mengkhianati temen2 gw, tapi persahabatan ketika sudah menjadi "hambar",
akan sulit untuk diperbaiki...
So, don't be like me!
"Selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada smua orang, tetapi teruttama kepada kawan-kawan kita seiman (galatia 6:10)."

Leave your comfort zone!
Sisipkanlah waktu untuk sahabat-sahabatmu yang butuh pertolongan,
sampai hingga akhirnya "DUE DATE" kita tiba ;)

http://anotherlifediary.blogspot.com