Monday, November 28, 2011

Meeennnn, pinjem buku doooonggg!!

Hi guuyysss! Thanks God dikasih kesempatan buat nulis lagiiii~
Dari kemarin renungannya bagus2 banget, jadi pengen nulis terus rasanya, hahahaha...

Hari ini, di Renungan Harian, judul renungannya adalah "Mewariskan Kerinduan"
Kisahnyaaa, si Daud nii ga diperbolehkan oleh Tuhan untuk membangun bait suci karena banyaknya peperangan yang telah dia lakukan (1 Tawarikh 22:8), makanya ia mewariskan kerinduan tersebut kepada anaknya, Salomo. Meski tugas sudah diwariskan, Daud tidak tinggal diam. Ia ikut mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan untuk pembangunan. Meski Salomo yang mendapat pujian, Daud tak peduli.
Baginya, mendapat nama bukanlah tujuannya. Daud rela menjadi orang yang bekerja di belakang layar...


Mungkin kita sedang bekerja di "belakang layar", mungkin hanya sedikit orang yang tahu kiprah kita, mungkin pekerjaan kita terlihat kecil. Namun sangat mungkin, pekerjaan kita yang di balik layar justru mempersiapkan sebuah pekerjaan yang berdampak besar di kemudian hari.
Meski tak terlihat, sangat penting bekerja di balik layar melaksanakan bagiannya dengan sungguh-sungguh. Sebab itu, mari kita lakukan dengan sungguh-sungguh setiap kepercayaan yang kita emban, dengan hati mengasihi DIA.
Sumber: http://renunganharian.net/index.php/2011/11-november/89-mewariskan-kerinduan

Gue bingung pada awalnya mo refleksiin renungan ini kayak gimanaaa, soalnya sekarang sii di acara Natal (Puji Tuhan) gue kebagian jadi pelayan mimbar lagii, jadi bingung dhe, maksudnya kerja di belakang layar apaaa yaaa, Tuhaannn??


Terus pikiran gw melayang ke buku bacaan yang gw baca tadi siang:
"Perjalanan Cinta yang Teruji" karangan David W.F. Wong.
Dia adalah seorang pendeta di Singapura yang sudah melayani konseling pra nikah untuk 250 lebih pasangan. Dari situ ia menulis pengalaman-pengalamannya dalam buku ini untuk mengatasi pergumulan para pasangan agar memasuki (atau mencegah) sebuah pernikahan yang takkan disesali.
Ada pasangan yang bergumul melalui perbedaan umur yang sangat jauh (cowoknya 5 tahun lebih muda daripada ceweknya), calon suami yang terlalu bergantung pada sang ibu dalam memutuskan suatu keputusan, seks pra nikah, pasangan yang tidak seiman, dan karakter cewek yang terlalu dominan dibanding dengan cowoknya...
Di situ ia memaparkan bagaimana dia berhasil berbincang-bincang dengan tiap pasangan tersebut, bertemu secara rutin, berdoa bersama, dan mencari penyelesaian masalah tersebut...
Ada yang pada akhirnya membatalkan pernikahan mereka dan berpisah sebagai sahabat baik, tetapi ada juga yang tetap menjalani pernikahan tetapi dengan pola pikir dan komitmen yang baru dalam menjalani hubungannya....
Mungkin di resepsi pernikahannya dia tidak akan dipanggil ke depan untuk diberikan tanda terima kasih, atau namanya tertulis dalam ucapan terima kasih secara besar-besar, atau mendapatkan suatu penghargaan yang bisa di"pertontonkan" di depan orang banyak, tetapi yang jelas:
Usaha dan campur tangannya mengubah hidup dan perjalanan pernikahan tiap orang-orang dalam buku itu.

Terus gw inget lagi tadi sore seorang sahabat gw sharing percakapan dengan kakaknya...
Dia sering ngomong sama cicinya yang sudah berpacaran sekian lama buat menerapkan batasan-batasan fisik yang jelas, mulai dari pegangan tangan, pelukan, de el el...
Trus hari ini pas ngobrol bareng dia, cicinya bilang: "Iya nih, sekarang gue gandengan aja jarang... Bener-bener dibatesin dhe... Ternyata yaaa... Hmmm...  Hubungan kita jadi lebih stabil, lebih menghargai satu sama lain, dan berbeda dhe...."

Wuaaahhhh, seneng banget kan dengernyaaa, ternyata adaa orang yang merasakan "buah manis" dari pengendalian diri...
Sahabat gue nii akhir-akhir ini lagi on fire banget buat menjaga kekudusan dan menjaga komitmennya untuk bisa mempersiapkan diri sebelum pacaran, semenjak dia baca buku "I Kissed Dating Goodbye" karya Joshua Harris yang gw pinjemin...
Gw jadi nyadaarrr... Inikaahh yang disebut bekerja di "belakang layar"?? :)


Guys, bekerja di belakang layar ga selalu harus dalam artian bekerja di sebuah acara atau konser, terus kita jadi tim panitia perlengkapan, sarana prasana, publikasi, doa, dan transportasi yang tidak terlalu kelihatan sumbangsihnya; tetapi bisa juga dilihat dalam kehidupan kita sehari-hari:
Ketika dalam menjadi sahabat yang mau mendengarkan curhat seorang sahabat yang orang tuanya terus bertengkar,
ketika menjadi sahabat yang mau meminjamkan buku yang menurutnya baik untuk mengubah persepsinya yang salah,
ketika menjadi sahabat yang mau meminjamkan bahunya untuk seorang sahabat yang baru saja kehilangan orang tuanya,
ketika menjadi sahabat yang mau berbagi berkat rohani yang didapat dari kotbah minggu/renungan/kesaksian dari orang lain,
hal-hal di atas bisa dibilang sebagai "bekerja di belakang layar".

Mungkin hal-hal di atas terlihat sepele: cuman sekedar dengerin doang, nemenin doang, cerita doang, minjemin buku/kaset rohani doang, tetapi bayangkan betapa hal itu dapat mengubah orang lain jika dilakukan dengan kesungguhan hati!
Telinga yang mendengar akan sangat berdampak bagi hati seseorang yang hancur hatinya,
Buku yang baik dapat mengubah mindset seseorang dan mengubah hidupnya,
Waktu yang diberikan dalam saat-saat kerapuhan seseorang adalah pemberian paling indah yang dapat diberikan...

"Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran"
(Amsal 17:17)

Untuk menutup renungan kali ini, gw pengen berbagi kisah tentang Billy Graham...
Kalian tahu Billy Graham? Dia adalah seorang yang luar biasa dipakai Tuhan untuk berkotbah dan menginjili... Kalau di Indonesia, contohnya kayak Pdt. Stephen Tong dhe, hwhwhw...
Sudah lebih dari 2,3 juta orang bertobat dan berbalik kepada Kristus karena mendengar sermon-nya... Kalian tahu siapa yang orang yang berjasa di balik kisahnya?

  • Billy Graham was converted at a Mordecai Ham meeting.
  • Mordecai Ham was converted at Billy Sunday meeting;
  • Billy Sunday was converted at a Chapman meeting;
  • J. Wilbur Chapman was converted at a Dwight L. Moody evangelistic meeting;
  • Sunday School teacher Edward Kimball helped lead Dwight L. Moody to Christ.
YES! Orang di balik orang-orang hebat di atas "hanyalah" seorang guru sekolah Minggu..
Bayangkan betapa luar biasanya kan Tuhan kita memakai seseorang yang "hanya" guru sekolah Minggu dan ujung-ujungnya menghasilkan seseorang yang luar biasa seperti Billy Graham??

Kalian sekarang hanya menjabat sebagai profesi yang sering dianggap remeh orang-kah? Guru sekolah minggu? Guru les piano? Guru les Mandarin? Penjaga Perpustakaan? Penjaga Kolportase? Penghitung Persembahan?
Tuhan berkata: "Segala sesuatu yang dijumpai tanganmu untuk dikerjakan, kerjakanlah itu dengan sekuat tenaga! (Pengkotbah 9:10)"

Kalian memiliki teman atau sahabat? Berbagilah hal-hal yang lebih dalam lagi dengan dirinya, tidak sebatas waktu nonton bioskop, toko butik terbaru, mainan iPad yang asyik, atau nyobain es krim rasa baru di Baskin Robbins; tetapi sharing-kan pengalaman hidupmu bersama Tuhan dengan dirinya, pengalamanmu diubahkan oleh seseorang, berbagilah ayat-ayat alkitab dan buku-buku bacaan yang menguatkan, hal-hal ini akan lebih berguna untuk menghadapi masalah-masalah dalam hidup atau ketika dalam persimpangan pilihan yang membingungkan dibandingkan dengan mengisi relationship quiz di majalah Cosmo Girl! Hihihihihi ;)

Sooooo... Siap "bekerja di belakang layar"??? :))

No comments:

Post a Comment