Wednesday, December 29, 2010

It's the most wonderful time of the year!

Hi guys! Seneng dhe bisa sering nulis gara2 liburan, haha...
Kali ini bukan giliran cerita gw yang di-post, tapi ada temen gw yang mau berbagi kisah renungan Natalnya tahun ini sama kitaa~
Agak sulit mengeditnya sih, karena pengalaman menulis temen gw yang satu ini cuman sekitar membuat kata pengantar sebagai ketua II di Yearbook SMAK5 2010, hahaha...
So I have to make a few edits here and there, but above that, great job my dear friend,
Raynaldi Philipus! Thanks for sharing this one with us :)


Kalau datang ke perayaan Natal, biasanya ada beberapa hal yang membuat gw kagum sama kebaktian-kebaktian Natal di gereja gw:
Permainan orkes yang begitu membahana (ada cello, bass, harpa, tuba, flute, dan alat musik lain yg gak taw namanya),
paduan suara yang buat merinding,
jemaat begitu khusyuk,
khidmat menyanyikan lagu malam kudus di prosesi penyalaan lilin yang buat merinding,
solo anak di persembahan pujian yang lucu dan polos,
di saat perayaan natal dengan lagu2 khas natal dinyanyikan dari awal sampai akhir.

Namun ada salah satu perkataan pdt. Frida Situmorang dalam khotbahnya yang membuat gw merenung...
Tema khotbahnya malam Natal itu adalah: Allah merendahkan diri untuk keselamatan manusia.

Yesus yang Maha Tinggi, Maha Kuasa, Maha Besar, bisa memilih byk cara untuk menyelamatkan manusia.
Dia bisa jadi presiden negara Yesus,
Dia bisa buat kerajaan Yesus dan memberikan kesempatan buat seluruh orang dari belahan bumi jadi warga kerajaan itu untuk diselamatkan.
TAPI NYATANYA ENGGAK!

"Karena kamu telah mengenal kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus, bahwa Ia, yang oleh karena kamu menjadi miskin, sekalipun Ia kaya, supaya kamu menjadi kaya oleh karena kemiskinan-Nya." (2 Korintus 8:9)

Dia, yang merupakan raja di atas segala raja, pemiliki seluruh isi dunia ini, rela menjadi sama dengan manusia, lahir di kandang domba, tidur di palungan, dan telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib (Filipi 2:8)
*fun facts: dari zaman dahulu sampai sekarang, lampin dan palungan bukan tempat yg layak buat bayi. bahkan gembala zaman dahulu ketika punya anak, gak akan dibungkus lampin dan ditaruh di palungan. palungan itu bekas dedak, makanan ternak, banyak lalat.

Ada beberapa perkataan:
“ayo datang yak ke natalan xxxxx, akan ada guest star, performance dari @!@#$%%” “eh taw ga, di natalan gw, si artis xxxxxx datang loh, gile aja yah, trus ada pejabat *&^^%$#” “hoi, lum ngrasain sukacita dari natal? ayo dtg ke natalan gw, pasti lu ngrasa perubahan dan damai dan semua perubahan baik lainnya”

Well yeah, tiap orang pasti punya interpretasi sendiri tentang hal ini,
tapi ini salah satu interpretasi yg mau dibagikan.

Coba bayangin dhe kalau Natal kali ini adalah ulang tahun Tuhan kita yang ke 2010...

Untuk panitia:
Mari kita sibuk mempersiapkan pesta sweet-two-thousand-and-tenth birthday Yesus, kita mengundang orang2 yang terkenal, punya nama, kedatangan orang2 besar, latihan padus-orkes sebaik2nya, mengajak sebanyak2nya orang datang ke pesta ini.
Pertanyaannya adalah: "Yang sebenarnya 'ulang tahun' dapet kebagian menyatakan dirinya sebagai "main event" di acaranya gak yaa?"

“Allah lahir dengan segala kerendahanNya, Dia menyelamatkan kita yang percaya kepadaNya. Apa salahnya merayakan sesuatu yang megah buat Tuhan kita yang Maha Megah?”


Untuk Jemaat:
Kita datang ke pesta sweet-two-thousand-and-tenth birthday Yesus, siapa yang kita cari pertama kali? yang “berulang tahun” atau teman2 dan kerabat kita yang juga diundang ke pesta itu? Kita sangat menantikan apa dalam acara ulang tahunnya? Perayaannya atau apa yang ingin Tuhan ucapkan dalam acaranya kali itu?
Terus yang paling penting juga: Hadiah apa yang kira2 Tuhan pengen kita kasih?

Di dalam khotbah tadi, ada satu frasa yang cukup menarik perhatian gw:
Kebekuan dunia.

Yup, bumi kita memang lagi mengalami global warming tapi taw apa yg sebenarnya terjadi? dunia membeku! hati kita membeku! perasaan kita membeku!
Need some proves?

Masi ingat perasaan dapet nilai bagus saat ujian susah? Gimana perasaan senangnya dapet surprise dari temen saat ulang tahun ato saat jalan bareng tmen2 deket? Gimana rasanya makan bareng keluarga saat uda gak lama ketemu mereka?
Ketika kita menyanyikan lagu malam kudus, gita surga bergema, ato lagu2 natal lainnya sepanjang kebaktian malam natal ini, adakah perasaan senang seperti itu? Atau itu semua hanya rutinitas tiap akhir tahun?

Ada banyak yang bilang:
“ya ampun, gak berasa uda natal lagi. Nyalain lilin, nyanyi malam kudus” “christmas is one of the best time in year. lagu-lagunya mellow2, hangat2, hark! the herold angels sing! o’ holy night! lagu2 yang buat merinding semua!” “Komitmen, resolusi di natal untuk 1 tahun ke depan. Terima kasih Yesus buat kedatanganMu. Aku sangat bersuka”
Oke, sekarang kita balik keadaannya:
Kita gak bisa pergi ke gereja karena sakit atau masalah lainnya.
Kita merayakan natal sendirian di rumah atau kamar kita sendiri.
Tidak ada lagu2 natal yang menemani.
Masih adakah perasaan senang seperti tadi? Atau kita merasa biasa-biasa saja karena hati kita sudah membeku?

Mungkin kebanyakan kita masih bisa pergi ke gereja.
Pertanyaannya adalah: Setelah kebaktian tadi, apakah ada sukacita sejati atas penyelamatan Tuhan yang telah merendahkan dirinya? Atau hanya sekedar perasaan senang menyanyikan lagu natal di kebaktian dan bertemu kerabat di gereja?


Allah merendahkan diriNya untuk menyelamatkan kita. Siapakah kita yang mengklaim bisa merayakan natal semegah2nya yang sebanding dengan perbuatanNya?
Natal seharusnya membawa perubahan buat kita.
Perubahan nyata yang tampak, bukan hanya sekedar perayaan di gereja, namun perayaan di dalam kehidupan kita. Kita gak pernah kekurangan kesempatan untuk berbuat baik di hari ulang tahun Yesus dan selama hidup kita.
Mulailah dari hal yang kecil dan sederhana.

Bayangkan keadaan ini:
kita memeluk kedua orangtua kita tanpa ada alasan dan membuat mereka berdua bingung.
orangtua: “Ada apa nak?”
kita: “Yesus lagi ulang tahun mama, papa. Dia sayang kalian”

Ketika kita memliki karunia untuk melakukan sesuatu yang lebih, untuk merayakan pesta ulang tahun Yesus, maka teladanilah Yesus.
Rendahkan dirimu dan layanilah sesamamu.

Tentang pertanyaan hadiah untuk ulang tahun Yesus?
Semua orang Kristen akan menjawab “hidupku, hatiku”,
tapi orang percaya, yang menjadikan Dia Jurus’lamat, mengutamakan Dia dalam hidup akan menjawab:
“hidupku yang berkenan bagiNya, hatiku yang bersyukur dan bersukacita atas Penyelamatannya...”

KALAU KU HIDUP, KU HIDUP BAGI-MU
HATIKU TETAP, TETAP MENYEMBAH-MU
DUNIA TAK BISA MENJAUHKANKU DARI KASIH-MU
- Ku Hidup Bagimu, Sari Simorangkir



PS : Thanks Re udah mau sharing, sebenarnya lw ga usah rendah diri kali kalo ga pernah nulis, gw baca renungan lw aja merinding, hahaha... You've got the makings of a great writter within! :) If you're reading this, please lain kali jangan pakai kata-kata aneh kayak "abrakadabra" dan "bengong2in" yaaa... hahaha, God Bless You, my friend!

Friday, December 24, 2010

Louder Than Life

Hello again!
Udah lama ga ngebahas review2 film atau album nii,
makanya skrg mau bayar hutang, hwhwhw...
Di post sebelumnya gw bilang kalo akhir2 ini gw sering beli CD n buku2 rohani,
Weelll... Here's one of them :

Sidney Mohede - Louder Than Life
*If I may, I could say that this is the greatest Christian Album of the year :)*


Agak sedikit telat sii belinya, soalnya pas CD ini keluar gw keduluan beli album GMB sama True Worshipper yang baru jadi musti nabung lagi dhe buat beli CDnya, hihihi :)


"Tiba saatnya kami berkumpul bersatu dari sgenap suku dan bangsa
berdiri di hadapan tahta Anak Domba.
Satu suara menyatakan...Keselamatan bagi Allah..."

(Tiba Saatnya - Sidney Mohede)



The great things about this album :

1. Old songs, but new and amazing arangement...
Ada beberapa lagu-lagu lama yang gw kenal dan pernah denger dari albumnya True Worshipper, seperti : "Be Lifted High (Hosanna)", "As Long as I Live", "Mengejar HadirMu," dan "Mengenal-Mu," namun lagu-lagu tersebut dikulik begitu rupa sehingga terlihat berbeda dari versi yang sebelumnya...


"Ku ingin mengenal-Mu, Tuhan, lebih dalam dari smua yang kukenal.
Tiada kasih yang melebihi-Mu, ku ada untuk menjadi penyembah-Mu."

(Mengenal-Mu - Sidney Mohede)


2. Great and Solid Band and Orchestra
Selain aransemen yang keren, band Sidney Mohede kali ini benar-benar kompak, hal ini terlihat dalam lagu-lagu yang memiliki aksen2 beat yang tidak biasa (seperti dalam lagu Opening-nya, "Hidup Tanpa-Mu"), tidak terdengar satupun instrumen yang off-beat. Memang benar jika seseorang menilai sebuah band yang hebat bukan saja dari kelihaian tiap pemusik dan instrumentalist, tetapi bagaimana mereka bisa menyatukan semua talenta mereka untuk menciptakan musik yang luar biasa :)


"Ku ingin hidupku menyenangkanMu..."
(Tiada SepertiMu-Sidney Mohede)


3. Meaningful Lyrics

What's the difference between a pop Christian song and just an ordinary pop song? It's the lyrics!
Kalau soal chord dan melody mungkin bisa sama, tapi yang membuatnya berbeda adalah makna dari lagu tersebut... Ada satu lagu yang memiliki lirik yang seakan "berbicara" kepada gw, kalau tujuan hidup kita ini adalah untuk memuliakan Tuhan dan bahwa kita tidak dapat hidup tanpa DIA...
Here's the song :


Hidup Tanpamu

Dunia Ini Mengatakan
Hidup 'Tuk Senang Saja
Hiduplah 'Tuk Puaskan Jiwa
Namun Ku Mau Hidup Bagi Allah Bapa

Reff :

Aku Tak Bisa Hidup Tanpa …..
Aku Tak Mau Hidup Tanpa …..
Kaulah Nafas Yang Kuhirup
Apakah Arti Hidup Jika Hidup Tanpa-Mu

Dunia Ini Mengajarkan
Hiduplah Tanpa Tujuan
Namun Ku Tau Keb'naran
Ku Dicipta 'Tuk Berjalan Bagi Bapa

Bridge :

Ku Takkan Dengarkan Dunia
Ku Takkan Hidup Tanpa-Mu
Ku Takkan Dengarkan Dunia
Ku Mau Hidup Untuk-Mu
Ku Takkan Dengarkan Dunia
Apakah Arti Hidup Jika Hidup Tanpa-Mu





4. Sidney Mohede isn't just a singer, he is a Worship Leader...
Oleh karena itu, beda banget dengerin albumnya yang satu ini dibanding dengan albumnya Sari Simorangkir atau Maria Shandi, karena selain album ini merupakan live recording , tetapi karena Sidney tidak hanya bernyanyi, tetapi juga mengajak kita untuk memuji Tuhan.
Makanya terkadang di sela-sela pergantian bait/lagu dia sering berteriak mengatakan :
"Mari puji dan sembah Dia!" atao "We want to praise You, o God!"
Which I think is amazing...
Pujian dan ajakannya membuat orang yang mendengar albumnya ini jadi pengen ikut memuji Tuhan. Dan gag cuman itu, tapi bisa sampai merasakan hadiratNya..

Bukankah itu yang kita cari dalam sebuah album yang baik? Bukan cuman lagu-lagu yang bagus, band dan aransemen yang keren, tetapi bagaimana sebuah album memengaruhi hidup kita? :)

So, If you're interested in buying this, don't hesitate!
You're not gonna regret it :)
God Bless You all!!!

"Let Your symphony be louder
Let the melodies of Your love fill the heavens
I will praise You, Lord
Let Your Love in me be stronger
Let the harmonies of your grace echoes in my heart
For Your love is louder than life."
(Louder than Life - Sidney Mohede)

Monday, December 20, 2010

Kuliah di UPH sungguh senang *plok plok plok*

Hi guyss! Senangnya akhirnya bisa nge-blog laggii :D
Dah lama ga nulis, jadi keder nii nyusun kata2nya, hahaha...
As always, gw pengen ngambil judul yang rada "nyentrik" and eye-cathing gimanaa gitu, trus teringatlah lagu yang sering dinyanyikan pas lagi masa orientasi di UPH, "Kuliah di UPH sungguh senang" (dengan nada "Jika Kau suka Hati tepuk Tangan", hahaha)

Thanks God akhirnya satu semester berakhir dengan lancar...
Walaupun nilai-nilainya blom kluar, tapi gw optimis bisa punya IP di atas 3.7 (Puji Tuhan!)
Di dunia perkuliahan kali ini bener2 membuat gw bertumbuh banyak di dalam Tuhan,
banyak banget gw merasakan pertolongan dan pengalaman hidup bersama Tuhan dalam setiap seluk-beluk hidup gw...

Dunia perkuliahan emang beda banget dengan SMA...

Kalo dulu di SMA masa2 menunggu nilai-nilai raport udah cuek aja, gag peduli mo dapet brapa, yang penting naik kelas...
Sdangkan sekarang kalo di dunia perkuliahan, udah ga sabar banget pengen liat nilai2nya, soalnya merasa sudah berusaha semaksimal mungkin, krn adanya perubahan pola pikir kalau segala sesuatu yang ada di dunia ini merupakan kepercayaan Tuhan kepada kita, karena itu haruslah kita berusaha memaksimalkan segala yang dititipkanNya kepada kita.
Jangan mau menjadi seperti hamba yang malas dalam perumpamaan Tuhan Yesus, yang mengubur talentanya di dalam tanah dan tidak menghasilkan apa-apa,
tetapi jadilah orang Kristen yang bisa membuat perubahan di sekeliling kita, yang mau berani tampil "BEDA" dari yang lain, but in a good way, off course ;)

Banyak temen-temen gw yang berpesan supaya gw gag berubah pas masuk dunia perkuliahan (mungkin mereka takut gw akan terbawa dengan lifestyle kbanyakan mahasiswa yang "bebas" dan tidak baik), but I can't help it! Dunia perkuliahan yang berbeda jauh ini memaksakan gw untuk mengubah sikap dan cara hidup gw yang lama, becoming a better me! :)

Dalam dunia kuliah ini, gw belajar bahwa dalam kesesakan dan kesulitan menghadapi hidup, di situlah Tuhan berkuasa dan menyadari kalau kita gag bisa berbuat apa-apa tanpa pertolonganNya...

"Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna (1 Korintus 12:9)."

Di dalam tugas-tugas, proyek-proyek, dan latihan-latihan piano yang intensif itulah gw merasakan bahwa tanpa pertolongan Tuhan, gw ga mungkin bisa "selamat" di semester 1 ini...
Sering sekali kejadian di mana gw udah belajar, menghadapi tes, dan klihatannya jadi sedikit pesimis dengan hasilnya,
ternyata pas dibagikan hasilnya, bisa jadi sangat-sangat bagus, dan merupakan salah satu nilai yang tertinggi di kelas...
Luar biasa sekali bagaimana Tuhan bisa bekerja lewat hidup kita!

Tidak hanya itu aja, banyak perubahan dalam cara gw menggunakan uang juga,
dulu yang biasanya tabungan dihabiskan untuk membeli majalah, perhiasan, dan buku novel,
sekarang perlahan mulai berganti dengan album-album rohani dan buku-buku pengembangan diri :)

Yang gw rasakan saat ini adalah bagaimana justru di dalam masalah, barulah gw bisa benar-benar mengarah ke Tuhan...
Makanya siapa bilang kehidupan orang Kristen itu mudah dan seneng-seneng aja?
Tentu saja tidak! Orang-orang Kristen juga punya masalah layaknya orang-orang beragama lain, namun yang membedakan adalah bagaimana cara orang-orang Kristen yang dekat dengan Tuhan ini menanggapi masalah dalam hidup...
Mereka percaya bahwa Tuhan mereka tidak akan tinggal diam dan membiarkan mereka jatuh, sebab Tuhan berkata :

"Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya (1 Korintus 10 : 13)."

Peminatan gw adalah church music, jadi gw dapet satu mata kuliah yang namanya "dasar-dasar pendidikan kristen." Dosen gw, pak Ridolf Hehanusa, berkata :

"Kalian sebagai orang-orang Kristen, ketika kalian berdoa, janganlah meminta hal-hal yang senang-senang saja, tetapi kalau bisa mintalah banyak pencobaan! Karena dari situlah karakter kalian dibentuk!"

Gw masih inget di film "Evan Almighty", ketika istrinya sedang curhat dengan pelayan di bar, dia berkata kalau suaminya menjanjikan akan menjadi suami yang lebih baik dan mereka akan menjadi keluarga yang lebih bahagia sebelumnya... Kemudian pelayan di bar itu (yang ternyata adalah Tuhan), berkata :

"If someone prays for patience, you think God gives them patience? Or does He give them the opportunity to be patient? If he prayed for courage, does God give him courage, or does he give him opportunities to be courageous? If someone prayed for the family to be closer, do you think God zaps them with warm fuzzy feelings, or does he give them opportunities to love each other?"

(Ketika seseorang berdoa meminta kesabaran, apakah kamu berpikir Tuhan akan memberikan kesabaran? Ataukah Dia memberikannya kesempatan agar dia bisa menjadi orang yang sabar? Ketika ia berdoa untuk keberanian, apakah Tuhan memberikannya keberanian? Ataukah kesempatan untuk menjadi berani? Ketika seseorang berdoa agar keluarganya menjadi lebih harmonis, apakah Tuhan akan memberikan mereka perasaan nyaman akan keberadaan masing-masing, ataukan Tuhan memberikan mereka kesempatan untuk saling mencintai?)

Sooo... Intinya adalah bukan memiliki hidup yang adem ayem tidak ada masalah terus menerus,
tetapi bagaimana mind-set kita bisa melihat beyond imperfection tersebut,
dan melihat sebagai kesempatan Tuhan untuk mengubah kita menjadi pribadi yang lebih baik...
God Bless Us! :)
http://anotherlifediary.blogspot.com/