Dah lama ga nulis, jadi keder nii nyusun kata2nya, hahaha...
As always, gw pengen ngambil judul yang rada "nyentrik" and eye-cathing gimanaa gitu, trus teringatlah lagu yang sering dinyanyikan pas lagi masa orientasi di UPH, "Kuliah di UPH sungguh senang" (dengan nada "Jika Kau suka Hati tepuk Tangan", hahaha)
Thanks God akhirnya satu semester berakhir dengan lancar...
Walaupun nilai-nilainya blom kluar, tapi gw optimis bisa punya IP di atas 3.7 (Puji Tuhan!)
Di dunia perkuliahan kali ini bener2 membuat gw bertumbuh banyak di dalam Tuhan,
banyak banget gw merasakan pertolongan dan pengalaman hidup bersama Tuhan dalam setiap seluk-beluk hidup gw...
Dunia perkuliahan emang beda banget dengan SMA...
Kalo dulu di SMA masa2 menunggu nilai-nilai raport udah cuek aja, gag peduli mo dapet brapa, yang penting naik kelas...
Sdangkan sekarang kalo di dunia perkuliahan, udah ga sabar banget pengen liat nilai2nya, soalnya merasa sudah berusaha semaksimal mungkin, krn adanya perubahan pola pikir kalau segala sesuatu yang ada di dunia ini merupakan kepercayaan Tuhan kepada kita, karena itu haruslah kita berusaha memaksimalkan segala yang dititipkanNya kepada kita.
Jangan mau menjadi seperti hamba yang malas dalam perumpamaan Tuhan Yesus, yang mengubur talentanya di dalam tanah dan tidak menghasilkan apa-apa,
tetapi jadilah orang Kristen yang bisa membuat perubahan di sekeliling kita, yang mau berani tampil "BEDA" dari yang lain, but in a good way, off course ;)
Banyak temen-temen gw yang berpesan supaya gw gag berubah pas masuk dunia perkuliahan (mungkin mereka takut gw akan terbawa dengan lifestyle kbanyakan mahasiswa yang "bebas" dan tidak baik), but I can't help it! Dunia perkuliahan yang berbeda jauh ini memaksakan gw untuk mengubah sikap dan cara hidup gw yang lama, becoming a better me! :)
Dalam dunia kuliah ini, gw belajar bahwa dalam kesesakan dan kesulitan menghadapi hidup, di situlah Tuhan berkuasa dan menyadari kalau kita gag bisa berbuat apa-apa tanpa pertolonganNya...
"Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna (1 Korintus 12:9)."
Di dalam tugas-tugas, proyek-proyek, dan latihan-latihan piano yang intensif itulah gw merasakan bahwa tanpa pertolongan Tuhan, gw ga mungkin bisa "selamat" di semester 1 ini...
Sering sekali kejadian di mana gw udah belajar, menghadapi tes, dan klihatannya jadi sedikit pesimis dengan hasilnya,
ternyata pas dibagikan hasilnya, bisa jadi sangat-sangat bagus, dan merupakan salah satu nilai yang tertinggi di kelas...
Luar biasa sekali bagaimana Tuhan bisa bekerja lewat hidup kita!
Tidak hanya itu aja, banyak perubahan dalam cara gw menggunakan uang juga,
dulu yang biasanya tabungan dihabiskan untuk membeli majalah, perhiasan, dan buku novel,
sekarang perlahan mulai berganti dengan album-album rohani dan buku-buku pengembangan diri :)
Yang gw rasakan saat ini adalah bagaimana justru di dalam masalah, barulah gw bisa benar-benar mengarah ke Tuhan...
Makanya siapa bilang kehidupan orang Kristen itu mudah dan seneng-seneng aja?
Tentu saja tidak! Orang-orang Kristen juga punya masalah layaknya orang-orang beragama lain, namun yang membedakan adalah bagaimana cara orang-orang Kristen yang dekat dengan Tuhan ini menanggapi masalah dalam hidup...
Mereka percaya bahwa Tuhan mereka tidak akan tinggal diam dan membiarkan mereka jatuh, sebab Tuhan berkata :
"Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya (1 Korintus 10 : 13)."
Peminatan gw adalah church music, jadi gw dapet satu mata kuliah yang namanya "dasar-dasar pendidikan kristen." Dosen gw, pak Ridolf Hehanusa, berkata :
"Kalian sebagai orang-orang Kristen, ketika kalian berdoa, janganlah meminta hal-hal yang senang-senang saja, tetapi kalau bisa mintalah banyak pencobaan! Karena dari situlah karakter kalian dibentuk!"
Gw masih inget di film "Evan Almighty", ketika istrinya sedang curhat dengan pelayan di bar, dia berkata kalau suaminya menjanjikan akan menjadi suami yang lebih baik dan mereka akan menjadi keluarga yang lebih bahagia sebelumnya... Kemudian pelayan di bar itu (yang ternyata adalah Tuhan), berkata :
"If someone prays for patience, you think God gives them patience? Or does He give them the opportunity to be patient? If he prayed for courage, does God give him courage, or does he give him opportunities to be courageous? If someone prayed for the family to be closer, do you think God zaps them with warm fuzzy feelings, or does he give them opportunities to love each other?"
(Ketika seseorang berdoa meminta kesabaran, apakah kamu berpikir Tuhan akan memberikan kesabaran? Ataukah Dia memberikannya kesempatan agar dia bisa menjadi orang yang sabar? Ketika ia berdoa untuk keberanian, apakah Tuhan memberikannya keberanian? Ataukah kesempatan untuk menjadi berani? Ketika seseorang berdoa agar keluarganya menjadi lebih harmonis, apakah Tuhan akan memberikan mereka perasaan nyaman akan keberadaan masing-masing, ataukan Tuhan memberikan mereka kesempatan untuk saling mencintai?)
(Ketika seseorang berdoa meminta kesabaran, apakah kamu berpikir Tuhan akan memberikan kesabaran? Ataukah Dia memberikannya kesempatan agar dia bisa menjadi orang yang sabar? Ketika ia berdoa untuk keberanian, apakah Tuhan memberikannya keberanian? Ataukah kesempatan untuk menjadi berani? Ketika seseorang berdoa agar keluarganya menjadi lebih harmonis, apakah Tuhan akan memberikan mereka perasaan nyaman akan keberadaan masing-masing, ataukan Tuhan memberikan mereka kesempatan untuk saling mencintai?)
Sooo... Intinya adalah bukan memiliki hidup yang adem ayem tidak ada masalah terus menerus,
tetapi bagaimana mind-set kita bisa melihat beyond imperfection tersebut,
dan melihat sebagai kesempatan Tuhan untuk mengubah kita menjadi pribadi yang lebih baik...
God Bless Us! :)
http://anotherlifediary.blogspot.com/
Menurutmu,kualitas dosen uph bagus ngga
ReplyDeleteNice
ReplyDeleteGod bless
Nice
ReplyDeleteGod bless