Hallo guys! Gw lagi menjelang minggu tenang sblom UAS nii, jadi bisa sempet nulis dhee, haha...
These past few weeks have been crazeehhhh... Tapi tetep harus dijalanin dengan sukacita :)
Gw pengen sharing pengalaman gw dlm beberapa minggu terakhir yang cukup bikin beban pikiran :(
Gw tu orangnya males makan sendirian, jadi kalo mo makan (entah di kampus, gereja, tempat les, latihan) pasti ngajak orang, hahaha...
Naahh, suatu kali gw makan bareng 2 orang temen...
Di tempat kita makan ada suatu band yang main, terus ngeliat salah satu pemainnya bermain dengan rada "lebay" (yaaa namanya juga musisi, kita klo keasyikan main jadi kek orang "sakau", hahahahaha), terus mereka memeragakannya ulang dan jadi bahan candaan.
Mungkin buat mereka itu suatu bahan pembicaraan, bahan yang bisa ditertawakan bareng,
tapi buat gw secara pribadi itu ga sopaaannn banget...
Gue yang ada di situ ngedengernya MARAH BANGET, gue negur mereka:
"Kalian jahat bangeeett... Emang orangnya mainnya kayak gituu, tapi ga bisa dijadikan bahan candaan...."
Trus ada lagi masa dimana mereka lagi kesel sama orang, mereka mulai menjulukinya dengan nama-nama yang ga baik... Oh gosh, gw KESEL BANGET, gue negur lagi!
"Ga bagus tau julukin nama-nama orang kayak gitu..."
"Iya abisnya dia nyebelin men..."
"Ya iya gue tahu dia nyebelin, tapi kan ga bisa jadiin alasan buat julukan nama2... Kalian sendiri ga mau juga kan digituin?"
Gw bergumul en curhat sama Tuhan: "Tuhaann, kenapa siii mereka suka ngobrolin yang kayak gituu? Suka ngejek2 en ngasih julukan buat orang-orang kayak gitu?"
Gw cukup sedih karena dulunya mereka baik-baik saja, en sekarang mereka berubah menjadi seperti ini, well... gw terang-terangan kecewa :(
Hati gue berkata: "Men, lu harusnya simpati sama orang-orang kayak gitu, yang mungkin belom bisa mengerti apa yang mereka perbuat itu salah... Lu lihat keadaan mereka yang mungkin kurang beruntung kayak kamu, yang kurang perhatian dari orang-orang yang mereka cintai, yang bahkan kedua orang tuanya mungkin yang kurang akur ato keluarganya tidak se-harmonis lu, harusnya lu kasih pengertian lebih sama orang-orang kayak mereka..."
Trus gue ngomong lagiii: "Tapi Tuhaann, kapaann dong gue dikasih simpati jugaa?"
Hati gue makin kenceng berkata: "MEN! LU BUTUH APA LAGI? Semuanya udah dikasih sama Tuhan! Keluarga lu berkecukupan, keluarga lu penuh kasih sayang dan mesra, lu dikasih kepintaran, lu bisa kuliah di universitas yang bagus, dapet dosen yang hebat-hebat, en temen-temen sekitar yang sangat menyayangi lu, minta simpati apa lagiiii???"
DEG! Gue langsung nangis, hiks.... Gue salah :(
Alasan gue kesel sama mereka bukan cuman karena mereka emang suka ngomongin orang, tapi emang karena gue haus akan perhatian dari mereka juga...
Tuhan, maafkan aku kalau aku menuntut terlalu banyak dari-Mu, dan buta untuk dapat melihat berkat yang Engkau berikan kepadaku :(
Berikanku hati yang murni dalam melihat kesalahan-kesalahan teman-temanku serta motivasi yang bersih dalam menegur mereka...
Aku terus mendoakan mereka agar mereka menyadari kesalahan mereka dan bertobat dari hal-hal yang ga bener itu.
Senin kemarin (14/11/11) gw baca renungan dari Renungan Harian, dan disitu menceritakan tentang seorang janda yang ditinggal oleh anaknya karena sakit (Lukas 7:11-17)... Tuhan Yesus melihat tangisan janda itu merasa iba dan membangkitkan kembali anaknya karena anak itu merupakan tempat menggantungkan hidupnya.
Gw belajar hal ini:
Jangan pernah berpegang en bersandar sepenuhnya pada manusia, siapapun itu: sahabat karib, pasangan hidup, pacar, orang tua, kakak adik, siapapun juga...
Karena mereka pasti bisa mengecewakan kita, membuat kita down, dan yang paling pasti: mereka TIDAK KEKAL, suatu saat mereka pasti akan hilang dari hidup kita...
Mereka bisa berubah menjadi sosok yang terkadang menyebalkan, berbeda dari ekspektasi kita, dan mengucapkan kata-kata yang menyakiti hati kita.
Maka berharaplah pada sumber kehidupan, yaitu Yesus,
DIA yang selalu mampu dan mau memedulikan kita...
DIA yang kekal dan TIDAK PERNAH BERUBAH...
God allows us to go through struggles
so that we can come out of our troubles and be able to say:
"HIS GRACE IS ENOUGH FOR ME..."
(2 Corinthians 12:9)
Setelah menyadari hal ini, gue mulai bangkit lagi,
dan mulai perlahan-lahan bisa memaafkan mereka...
Walaupun gw ga menyetujui apa yang mereka lakukan itu,
tapi gue tetap harus belajar mengasihi mereka karena memang mengasihi adalah perintah yang diberikan Tuhan kepada kita :)
*huft, ngomong sih gampang, tapi jalaninnya rada berat dan terseok-seok juga, hahaha*
Hate the sin, but not the sinner! ;)
No comments:
Post a Comment